"Apa lagi dengan alasan yang tidak masuk akal, alasan yang kamu buat-buat sendiri, kamu ada-ada, alsan-alasan yang hanya merupakan sebuah alibi untuk mengamankan diri kamu sendiri. Aku sudah tahu cara main kamu, Mas. Jadi, maaf… Aku tidak akan lagi mau menjadi tameng kamu. Aku sudah bebas dari tekanan untuk menerima peran itu. Dulu karena aku sangat mencintai kamu dan aku juga ingin melindungi kamu karena kamu adalah suamiku, makanya aku tidak pernah melawan, aku begitu menurut sama kamu. Apa pun yang kamu katakan aku terima. Tapi sekarang dunia sudah tidak lagi sama. Aku berdiri dengan kakiku sendiri. Aku sudah bukan lagi bonekamu," tambah Airin dengan tegas.
Bian masih tidak bisa menerima. Dia masih memeluk erat tangan Airin sambil meracau tidak jelas.
Airin tahu kalau dia berlama-lama di sini maka suasana akan semakin kacau. Dengan sepenuh tenaga Airin berusaha melepaskan tangannya dari Bian. Airin berhasil menarik tangannya dari Bian dan segera berlari meninggalkan Bian.