Airin jadi terkekeh, "Tidak, Mas. Maaf karena saya sudah salah sangka," kata Airin yang jadi tidak enak karena sudah salah menduga.
"Hahaha… tidak apa-apa, Mbak. Mbak pasti mengira saya dan ibu itu suami istri, lalu bayi yang ibu itu gendong adalah anak kami berdua. iya, kan?" tanya laki-laki itu.
Airin mengangguk sambil menahan tawanya, "Maaf ya, Mas."
"Nggak apa-apa, Mbak. Sudah biasa," sahut laki-laki itu.
Airin hanya tersenyum karena tidak bisa berkata-kata lagi.
"Memang banyak yang mengira saya itu sudah menikah dan sudah punya anak, sudah punya keluarga. Pada hal kenyataannya sih ya… belum punya. Pacar saja saya belum punya, Mbak. Apa lagi istri dan anak," tambah laki-laki itu.
Lah, ini orang kok malah curhat… batin Airin.
"Mbak sendiri?" tanya laki-laki itu sok akrab.
Airin tersenyum, "Yaaa… seperti yang Mas lihat, bangku sebelah saya tadai kosong kan?" tanya Airin yang enggan untuk bersikap lebih ramah pada laki-laki tidak dikenal tersebut.