"Ah, tidak masalah Sus. Tidak apa-apa. Akan lebih baik gebini, Sus. Justru bagus kalau mereka belum tahu, mereka jadi tetap bisa fokus dengan pekerjaannya. Saya juga sudah boleh pulang, kan? Nanti Airin yang akan menemani saya pulang," jawab Alif dengan tanpa merasakan sedih atau kecewa karena orang tuanya tidak datang ke rumah sakit.
Airin tersenyum, "Iya, Suster. Nanti biar saya yang antar dia pulang," sahut Airin.
"Baiklah kalau begitu," kata Suster Nisa.
Setelah pemeriksaan selesai, Dokter dan Suster Nisa segera meninggalkan ruang rawat Alif. Alif dan Airin pun segera bersiap untuk meninggalkan rumah sakit. Alif mengalami cidera kaki yang cukup parah sehingga dia tidak bisa berjalan untuk sementara waktu. Dia harus menggunakan alat bantu berupa kursi roda untuk membantu pergerakannya.
"Ini kursinya, Lif. Yuk, aku bantu…" kata Airin dengan sebuah kursi roda yang sudah dia siapkan di dekat ranjang Alif.
"Haduh, maaf ya… aku ngerepotin kamu," ujar Alif.
