"Sekarang," jawab Bunda tanpa mau ditawar-tawar.
"Tapi Alifnya mau ada acara penting, Bunda… " ujar Airin masih berusaha untuk membebaskan Alif dari cengkraman sang Bunda.
"Sekarang… juga…." Bunda berkata dengan penuh penekanan dalam setiap katanya.
"Em, nggak apa-apa Rin." bisik Alif pada Airin.
"Nggak apa-apa gimana sih? Kan kamu tadi bilang mau ada acara penting, gimana sih kamu mah," sahut Airin lirih.
"Nggak apa-apa, bisa aku batalin lewat telepon. Tenang aja," Sahut Alif.
"Saya bisa kok, Tante. Kalau Tante mau bicara sekarang saya bisa, saya sudah membatalkan urusan saya di luar. Sekarang saya free," ujar Alif setelah menghubungi rekannya untuk membatalkan rencananya.
"Bagus," sahut Bunda singkat.
"Bunda… sudah, besok saja bisa kan?" Airin tetap mengeyel. Dia khawatir kalau Bundanya itu akan mengatakan sesuatu yang mungkin saja akan melukai Alif.
"Apa sih kamu? Alifnya aja bilang nggak apa-apa kok, kenapa kamu yang bawel seakrang." Kata Bunda sewot.