"Aku tahu kamu belum yakin untuk menikah lagi, Rin. Aku bisa lihat kalau saat ini kamu hanya sedang terbakar emosi karena kejadian tadi sehingga kamu dengan terburu-buru menginginkan pernikahan," ujar Alif.
"Tidak, Lif. Aku benar-benar sudah bisa," sahut Airin. Suaranya yang bergetar dan tidak setegas biasanya sudah bisa menunjukkan bahwa Airin sebenarnya sedang kurang yakin terhadap dirinya sendiri.
Alif tersenyum. Tangannya menyapu halus punggung tangan Airin yang ada dalam genggamannya. Dia bisa mengerti dan memahami bagaimana perasaan Airin saat ini.
"Aku tahu kamu sedang ragu pada diri kamu sendiri, Rin. Aku tahu kamu tidak benar-benar yakin ketika menyampaikan keputusan kamu ini. Kamu sedang tidak bisa berpikir dan menimbang-nimbang sebab akibat dari keputusan kamu ini," kata Alif.
"Tidak, aku sedang dalam keadaan sadar kok. Jadi apa masalahnya?" Airin masih tidak mau mengakui bahwa perasaannya memang sedang dalam keadaan kacau.