"Anda pikir saya akan senang mendengar janji-janji Anda tersebut? Maaf, saya sudah tidak bisa lagi menerima janji-janji palsu. Saya sudah tidak akan lagi percaya dengan apa pun yang keluar dari dalam mulut Anda. Saya sudah hilang respek dan hilang rasa terhadap Anda. Saya sudah tidak peduli dengan urusan Anda. Anda mau melakukan apa saja sudah bukan urusan saya lagi. Saya sudah tidak ada hak untuk ikut campur dan saya tidak punya kewajiban juga untuk andil dalam urusan Anda. Silakan Anda urus saja urusan Anda sendiri, rumah Anda sendirim keperluan Anda sendiri. Saya sudah lelah menjadi asisten pribadi Anda," ujar Airin dengan tegas dan tanpa ragu.
"Kamu bukan asisten pribadi, Rin. Kamu itu istriku," sahut Bian.