"Sepertinya kamu sudah terlalu lama terkungkung dengan masa lalu, Rin." ujar Alif dengan tiba-tiba.
"Maksud kamu?" tanya Airin.
"Selama ini kamu masih terus saja hidup dalam bayang-bayang masa lalu, kan?" tanya Alif.
Airin terdiam. Dia takut untuk mengatakan yang sebenarnya pada Alif. Lebih tepatnya dia takut jika Alif akan semakin marah kepadanya karena dia masih sering mengingat masa lalunya ber sama Bian yang sebenarnya sudah dia ketahui bahwa dia harus melupakan semua dan dia juga seharusnya sudah tidak lagi mengingat-ingat semuanya tentang Bian. Baik itu masa lalu yang indah maupun masa lalu yang kelam.