"Ooooh…." Kata Bian panjang.
"Udah ingat? Udah ingat sama mantan pacar yang sudah pernah jadi istri dan sekarang sudah kamu ceraikan sehingga sekarang sudah ganti status lagi menjadi mantan istri?" Raya bertanya dengan beberapa penekanan pada kata-kata penting.
"Ingta ingat," jawab Bian sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia sama sekali tidak menunjukkan raut wajah yang excited. Dia masih bisa mengendalikan raut wajahnya tetap dalam kondisi tenang dan datar.
"Ya iya lah! Kamu mana mungkin bisa lupa sama wanita itu. Aku percaya kamu nggak akan lupa sama wanita yang sudah pasti punya tempat khusus sampai saat ini di hati kamu. Tempat yang sangat jauh di dalam hati kamu. Tempat yang tidak akan mungkin bisa aku jangkau dan tidak akan mungkin bisa aku gantikan," Raya berkata sambil menguatkan hatinya sendiri yang sudah pasti hancur dengan hanya mengetahui bahwa dia masih belum bisa menggantiikan posisi Airin di hati Bian.
