"Lif, apa harus seperti ini? Apakah aku harus kehilangan kamu lagi? Apa tidak ada cara lain?" tanya Airin dengan napas yang tersengal-sengal.
Kini giliran Alif yang terdiam.
"Apa kamu tidak mau membantuku menyembuhkan lukaku, Lif? Apa kamu tidak mau membantuku untuk bebas dari belitan masa lalu ini? Kamu tega membiarkan aku melewati ini sendirian? Lif, aku tahu aku salah jika meminta kamu melakukan ini tapi aku merasa aku tidak akan mampu jika aku harus sendirian. Aku tahu aku egois karena sudah memaksa kamu untuk tetap bersamaku dan membantuku untuk kembali pulih dari trauma masa lalu ini. aku tahu pasti akan sangat melelahkan untuk terus bisa mengerti aku. Tapi, Lif…. Aku butuh kamu," kata Airin dengan suara yang lemas.
Mereka berdua sama-sama diam untuk beberapa saat sbeleum kemudian terdengar Alif yang sedang menarik napas dan mengatakan sesuatu yang penting.