"Oh, itu… Airinnnya udah makan kok Yah. Tadi Bunda bawakan makanannya ke atas," jawab Bunda.
"Loh! kenapa dia tidak makan di sini aja? Bareng sama Ayah sama Bunda juga?" tanya Ayah yang belum jadi menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Masih capek katanya, Yah. sudah lah biarkan saja," ujar Bunda.
"Ya kalau gitu sekarang Bunda juga makan dong, masa Bunda tega sih biarin Ayah makan sendirian?" tanya Ayah.
"Kan ini Bunda temenin, Yah…" jawab Bunda.
"Iya, tapi ngelihatin Ayah makan aja. Nggak ikut makan," kata Ayah.
"Tidak apa-apa dong, Yah…. kan sama saja, Bunda masih kenyang soalnya." Kata Bunda dengan alasan klasiknya.
"Ah, Bunda ini tega sekali. Makanan Ayah jadi seret nih karena Bunda nggak makan juga, sakit nanti tenggorokan Ayah karena makanannya nyangkut. Bunda mau Ayah tersedak gara-gara makanannya nyangkut?" ujar Ayah agar Bunda mau menemaninya makan malam.
"Ah, ada-ada aja. Ini kan banyak kuahnya, Yah. Mana mungkin bisa nyangkut di tenggorokan?" sahut Bunda.