Alif menyeruput kopi pahitnya lagi. Sambil tersenyum manis mengingat kejadian tadi Alif kembali menikmati suasana. Hingga tiba-tiba Bian kembali masuk ke dalam café dan celingukan entah mencari apa.
"Hah, mau ngapain lagi dia masuk ke sini?" tanya Alif lirih.
Alif hanya diam dan pura-pura tidak melihat kehadiran Bian.
"Lif, apa Airin ada di sini juga?" tanya Bian yang sudah berada di depan Alif lagi.
Alif yang awalnya menunduk sambil menikmati kopi pahitnya langsung membelalak dan mendongak menghadap Bian.
"Apa peduli Anda?" tanya Alif dengan tegas.
"Aku hanya bertanya," jawab Bian yang nampak tidak sabar ingin mendapatkan jawaban pasti akan pertanyaannya.
"Untuk apa?" Alif menjawab dengan pertanyaan yang lainnya.
"Aku hanya ingin tahu, kamu tinggal jawab aja. Apa susahnya?" Bian mulai berbicara dengan nada meninggi.