"Nggak apa-apa, Bunda. Kan nggak berkelanjutan, hanya sampai Airin selesai cuti," kata Airin.
" Kamu nggak mau makan masakan Bunda?" Bunda langsung mengeluarkan pertanyaan pamungkas.
"Eheee… mau, Bunda." Airin meringis.
"Tuh, kan… kalau gitu jangan makan di luar terus. Sesekali aja," sahut Bunda.
"Siap, Bunda. Airin juga mau ikut bantuin Bunda masak," ujar Airin dengan penuh tekad.
"Oh, iya. Bunda mau lihat seberapa jauh peningkatan kemampuan memasak kamu. Masa kamu sudah punya suami tapi masih belum bisa masak? Bunda besok mau tes kamu untuk masakin Bunda sarapan," ujar Bunda.
"Yah… Bunda… kok malah jadi Airin ditantang masak? Airin masih belum bisa Bunda… Airin nggak pernah masak. Bunda kan tahu Airin ini beda banget dari Bunda. Airin kalau memasak suka nggak jalan instingnya. Kadang keasinan, kemanisan, kadang hambar juga. Pokoknya nggak pernah bener. Nanti malah hasil masakannya mubadzir karena nggak ada yang mau makan," sahut Airin dengan segala keluhannya.