Alif mengelus punggung Airin pelan untuk membuat Airin lebih tenang dan nyaman.
"It's ok, Rin… Menangis lah biar kamu lega, jangan ditahan-tahan. Aku akan pinjemkan bahuku untuk jadi tempatmu bersandar, aku juga akan hapus air matamu dengan tanganku, aku bahkan akan melakukan apapun untuk bisa kembali membuatmu tertawa. Semuanya akan aku lakukan, meskipun aku harus melakukan hal konyol atau memalukan sekalipun. Selama itu bisa mengembalikan senyuman di wajahmu," kata Alif.
Airin mengangguk. Dia mengerti Alif akan tetap selalu baik kepadanya meskipun dia sering memperlakukan Alif dengan kurang baik atau bahkan dengan tidak sengaja membuat Alif merasa sakit hati. Alif hadir dengan sikap dan sifat yang begitu baik. Sejak awal dia datang Alif tidak pernah berubah.
"Maafkan aku, Lif." Akhirnya Airin bisa menatakan kata yang sejak tadi ingin ia ucapkan.
"It's ok, Rin. Take your time, I will waiting for you. I promise," kata Alif.
Mendengar itu Airin jadi semakin erat memeluk Alif.