Tapi sepertinya dokter itu tidak mengenali Ali. Ali yang tadinya hendak menyapa pun mengurungkan niatnya. Ia segera melakukan apa yang ingin ia lakukan di kamar mandi.
Sambil mengeluarkan air seninya. Tak sengaja Ali mendengar percakapan dokter itu dengan berapa orang yang terlihat seperti tim medis di rumah sakit itu.
"Aku kasihan sekali dengan pasien yang baru saja masuk ruang UGD," ucap si dokter.
Karena menggunakan bahasa Jerman yang terlalu cepat, Ali tak terlalu bisa mengikuti apa yang dibicarakan oleh dokter itu. Sehingga Ali memilih diam saja.
"Memangnya kenapa dengan pasien itu?" tanya teman si dokter. Saat ini mereka semua sedang menggunakan kloset pria untuk buang air kecil berjejer.
"Pasien itu menderita kanker stadium akhir. Melihat kondisinya sepertinya tidak ada waktu lagi untuk bertahan. Paling lambat satu sampai dia minggu. Tapi tidak ada yang tahu, jika perkembangan kankernya lebih aktif, mungkin saja malam ini dia tidak akan selamat," ucap dokter.