"Dipecat?" ucap Rico lirih dengan tatapan tak percaya.
"Ini bukan cuman keputusan Papa semata, Rico. Dewan direksi dan juga beberapa petinggi perusahaan Ardinata Group, sudah mengusulkan ini sejak dua bulan terakhir," ucap Pak Erwin kepada Rico di ruang kerja Rico, di kediamannya.
Rico tak bicara sepatah kata pun. Ia melihat sebuah surat yang ditujukan Pak Erwin kepadanya. Surat itu sama sekali tidak dibuka oleh Rico. Karena ia tahu di dalamnya berisi surat pemutusan kan kerja ke untuk Rico.
"Kamu tidak usah khawatir masalah finansial, Rico. Papa akan mengurus semuanya," ucap Pak Erwin.
"Apa segitu tidak bergunanya hidup Rico, Pa?" ucap Rico. Ia tahu kondisinya memang belum stabil. Dan proses pengobatannya pun masih setengah jalan. Rico merasa masih bisa menjalani pekerjaannya dengan baik.
"Kenapa kamu bicara begitu? Kamu sedang sakit .... "