"Kamu nggak perlu tahu aku dapat uang dari mana," jawab Ali.
Namira menatap curiga ke arah Ali. Ia tahu betul gaji Ali tak mungkin cukup untuk memberi Namira uang sebanyak ini. Ia mengambil amplop itu dan mengecek isinya.
"Sepuluh juta, Mas? Gaji Mas Ali nggak sampai segini. Aku nggak mau memberatkan Mas Ali," ucap Namira menolak pemberian Ali.
"Kenapa? Kamu menganggap remeh aku, Namira? Meskipun hubungan kita sebagai suami istri telah berakhir. Aku masih tetap ayahnya Zahra. Aku punya kewajiban untuk menafkahi dia. Terima saja uang ini."
"Tapi ini terlalu besar, Mas Ali. Bahkan saat kita menikah saja Mas Ali hampir tak pernah memberiku uang sebanyak ini."
"Aku sadar, Namira. Selama kita menikah, aku banyak melakukan kesalahan. Aku bukan suami yang baik, yang bisa memberimu nafkah lahir batin. Maka dari itu, aku ingin menebus kesalahanku pada Zahra," ucap Ali.
"Pada Zahra? Bukan sama aku Mas?" Namira tampak kecewa dengan ucapan Ali.