Pak Erwin kembali menerjang rongga kenikmatan milik Namira dengan begitu lihainya.
"Pak, oh, Pak .... "
"Teriak aja, Sayang. Hem, kamu bener-bener bikin saya bernafsu!" ucap Pak Erwin.
Pak Erwin meremas dengan kasar dua benda kenyal milik Namira. Ia juga tak segan mengulum serta mengigit kelereng hitam di tengahnya hingga Namira kelojotan ke sana kemari seperti kuda binal.
Tak puas dengan permainan itu. Pak Erwin segera mengangkat tubuhnya. Ia mendekati wajah Namira dan menjejakkan miliknya ke mulut Namira.
''Rasakan Namira! Rasakan!"
Mulut Namira penuh dengan keperkasaan Pak Erwin. Namira baru kali ini melakukan pergumulan seliar ini. Ali tak pernah memperlakukan dia sehebat ini. Pak Erwin sungguh memukau.
Pak Erwin pindah posisi menjadi duduk. Ia meminta Namira untuk mengulum kembali miliknya dan Namira pun menuruti keinginan Pak Erwin. Sesekali tangan Pak Erwin mengelus-elus tubuh Namira. Merasa Kemulusan tubuh gadis itu.