Rico duduk diam di depan ruang tamu rumah kontrakan Namira. Waktu menunjukkan satu malam. Rico terlihat begitu marah.
Tak lama kemudian, Pak Erwin keluar dengan pakaiannya yang sudah lengkap. Rico segera berdiri setelah melihat ayahnya keluar.
"Kita pulang!" ucap Rico.
"Rico!" panggil Pak Erwin.
"Kita pulang!" Rico sama sekali tak ingin diinterupsi oleh ayahnya.
"Papa pengen nikah sama Namira, Rico," ucap Pak Erwin.
Rico memejamkan matanya. Ia berbalik dan mendekatkan Pak Erwin.
"Tidak kalau sama dia! Kali ini Papa harus dengerin kata-kata Rico. Rico nggak mau hal yang sama terjadi untuk kedua kalinya," ucap Rico.
"Mas Rico, Mas Rico kenapa begitu sama saya?" ucap Namira yang juga baru keluar dari kamar.
"Gue kenapa?" tanya Rico dengan wajah sangarnya. Baru kali ini Rico terlihat begitu bengis setelah sekian lama.
"Apa salahnya kalau saya bersama Pak Erwin? Saya tidak mengganggu rumah tangga siapa pun," ucap Namira.