Davina menutup mulutnya dengan tangan. Tangannya bergetar. Ia ketakutan. Suaminya harus mengalami ini? Bagaimana bisa? Kenapa? Kenapa?
"Apa ini akan mengganggu kegiatannya, Dokter?" tanya Davina.
"Tentu saja. Karena kita belum tahu seberapa aktif kankernya. Bahkan untuk skala ringan saja tetap akan mengganggu keseharian pasien. Maka dari itu, saya harap. Pak Rico bisa beristirahat. Jangan terlalu capek," jawab dokter.
Davina tentu saja bimbang. Rico adalah tulang punggung keluarga. Ia juga harapan satu-satunya Pak Erwin untuk perusahaan. Kalau Rico berhenti bekerja, bagaimana dengan perusahaan?
Karena tak sanggup lagi memikirkan semuanya sendiri, Davina memilih untuk bercerita kepada Rachel, kakak Rico. Ia meminta bertemu Rachel di luar untuk membicarakan kondisi Rico.
"Kenapa nggak di rumah aja, sih? Katanya kalian ke Macau? Kog udah balik?" tanya Rachel yang baru datang ke sebuah restoran. Tempat Davina mengadakan janji bertemu.