Namira keluar dari ruangan Rico dengan perasaan kesal. Ia kesal karena rekan-rekan kerjanya mengadukan dirinya kepada Rico. Padahal dia tak merasa telah mengganggu orang lain.
Kania yang duduk di meja sekretaris memperhatikan Namira yang masih berdiri di depan ruangan Rico. Kania lantas mengirim pesan di Group chatting khusus untuk karyawan perempuan.
Ia memberitahukan kepada grup chatting, kalau Namira baru saja keluar dari ruangan Rico sambil bersungut-sungut.
Tak lama kemudian, Namira kembali ke ruang departemen pemasaran. Dengan hentakkan kaki yang kasar, Clara berjalan dan duduk di meja kerjanya.
Pak Aryo melihat ekspresi wajah Namira yang kelihatan suram. Setelah dari ruangan Rico. Ia lantas berdiri menghampiri Namira.
"Pak Rico ngomong apa, Namira sama kamu?" tanya Pak Aryo dengan ramah.
Namira hanya lemparkan senyum ke arah Pak Aryo. Ia tak mungkin mengatakan bahwa Rico menegurnya karena memiliki banyak penggemar pria di perusahaan ini.