Beberapa bulan berlalu. Kehidupan berjalan seperti biasa. Rumah tangga Rico dan Davina pun saat ini sedang dalam fase yang cukup tenang.
Hannah masih sering bertemu dengan Ali. Namun, Rico masih tak mau berbaik sangka padanya.
Dan Ali, sejak malam pertamanya dengan Brenda. Kini dia menjadi ketagihan. Apalagi Brenda secara cuma-cuma menyodorkan dirinya tanpa meminta bayaran sama sekali.
Dan Namira, gadis itu bekerja dengan baik di perusahaan Rico. Dalam sekejap saja Namira menjadi populer karena kecantikannya yang innocent. Hal itu membuat beberapa karyawan wanita menjadi gerah.
Bagaimana mungkin Namira karyawan baru di perusahaan itu. Bisa dengan mudah berinteraksi dengan Rico. Atasan mereka. Asal tahu saja. Kania yang sudah tahu kalau Namira adalah teman dekat Davina, sama sekali tak memberitahu kepada rekan-rekannya. Sehingga kedekatan Namira dan juga Rico sangat membuat iri karyawan lain.
"Pak Rico!" Kania yang baru saja masuk ke ruangan bosnya terlihat tergesa-gesa.