Davina menghela nafas kesal. Padahal ia sudah berniat untuk melupakan dan tak ingin bertemu lagi dengan Ali. Tapi demi sang Putri ia harus melakukannya.
"Pak, kita jemput Hannah di restoran yang di ada sebelah sana," ucap Davina seraya menunjuk ke arah barat.
"Baik, Bu," jawab Pak sopir.
Mobil Davina melangkah menuju tempat yang sudah ditentukan. Sesampainya di depan restoran Davina berdiam diri sejenak di dalam mobil.
Davina ragu apakah ia harus masuk atau tidak ke dalam restoran itu.
"Bu, mana neng Hannah-nya?" tanya Pak sopir.
"Di dalam. Lagi makan, Pak," jawab Davina.
"Oh, ya, udah. Ibu ke dalam aja, sekalian makan. Saya tunggu di sini."
"Bapak, mau saya beliin sesuatu enggak?" tanya Davina.
"Aduh, nanti malah ngerepotin, Bu."
"Enggak apa-apa, Pak. Ya udah saya turun dulu."
Davina membuka pintu mobil dan keluar dari mobilnya. Ia mencoba memberanikan diri melangkah masuk ke dalam restoran itu.
