Pak Erwin tersenyum manis ke arah Namira. Rico yang berdiri di samping ayahnya merasa ada yang janggal dengan senyuman ayahnya itu.
"Pa, ayo. Rico masih banyak kerjaan," ajak Rico kepada Pak Erwin.
"Oke kita akhiri sesi jalan-jalan hari ini," ucap pak Erwin sambil masih menatap Namira.
Rico segera bergegas meninggalkan ruangan departemen pemasaran. Diikuti oleh Pak Erwin dan juga staf mereka.
Namira masih tak percaya setelah melihat Rico dan Pak Erwin. Sekarang sudut pandang Namira berbeda. Ia menyadari mengapa Davina tak mau berpisah dari Rico meskipun sudah bertemu Ali kembali.
"Siapa juga yang mau pisah dari orang super kaya macam dia?" gumam Namira pada dirinya sendiri.
Rico mengantar ayahnya menuju ke tempat parkir. Rico melirik ke arah ayahnya saat berada di dalam lift. Ia curiga saat ayahnya terus saja tersenyum. Saat bertemu Namira tadi.
"Karyawanmu yang namanya Namira itu, sudah berapa tahun kerja di perusahaanmu, Rico?" tanya Pak Erwin basa-basi.
