Ali baru saja pulang dari rumah Davina dan Rico. Iya berjalan gontai karena merasakan kan lelah.
Sesampainya Ali di depan kos ternyata Brenda sudah menunggunya.
"Kenapa baru pulang sih?" tanya Brenda dengan bersungut-sungut.
"Apa urusannya sama kamu?" tanya Ali.
"Orang itu gimana?" tanya Brenda tanpa menatap wajah Ali.
"Siapa?" tanya Ali tak mengerti.
"Yang gue timpuk pakai batu."
"Oh, masih hidup," ucap Ali seraya mengeluarkan kunci pintu kosnya.
"Sebenarnya loe seneng kan waktu dia sakit di rumah sakit?" ucap Brenda.
Ali tak ingin menggubris ucapan Brenda. Ia masih terus berusaha membuka pintu kos dengan kuncinya.
"Kalau dia mati kan lu bisa balikan sama mantan loe?" ucap Brenda lagi.
"Aku nggak tertarik sama obrolan ini," jawab Ali.
"Gue tahu kok, cewek itu masih ada perasaan sama loe, Pak Guru."
Ali menghela nafas. Sejak tadi tangannya memegang kunci dan menggerakkannya pada lubang kunci. Namun, pintunya sama sekali tak terbuka.