Clara menatap nanar ke wajah Rico. Wajah lelaki ini tampak sendu dan putus asa. Bagaimana bisa, pria segagah Rico tampak tak percaya diri.
Davina tentu saja tak tega melihat sang suami seperti ini. Dipegangnya kedua pipi Rico. Mencoba mencari sudut pandang sang suami yang tepat menatap ke arahnya.
"Mas nggak percaya sama aku selama ini?" ucap Davina lirih.
Rico tak menjawab apa pun. Rico benar-benar tak bisa menjawab pertanyaan sang istri. Ia begitu putus asa dengan prasangkanya sendiri.
"Aku selalu bilang ke Mas kalau aku sayang sama Mas Rico. Aku selalu cinta sama Mas Rico. Kenapa Mas berpikir begini?"
"Karena kamu juga cinta sama Ali."
"Dia masa lalu aku, Mas. Nggak ada yang tersisa di antara kami. Aku istrinya Mas. Kenapa Mas harus khawatir?"
"Hannah .... "
"Mas ngelarang Hannah ketemu Ali?"
Rico menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin Rico bisa melarang Hannah untuk menemui ayah kandungnya. Itu tak mungkin. Apa wewenang Rico?