Ternyata, Ali tidak pergi dari depan ruang BP. Ia menunggu di sana. Ia ingin tahu apa yang terjadi.
Mendengar suara Davina yang begitu keras dari luar. Ada rasa sakit yang muncul di hati Ali. Bagaimana pun masalah yang dihadapi Davina saat ini juga menjadi masalahnya. Hannah adalah putri kandungnya. Dan saat ini anak itu bersamanya.
JEGREK!
Tiba-tiba saja pintu ruang BP terbuka. Ali kelabakan bukan main. Ia segera bersembunyi di balik lorong di belakang ruang BP.
Davina keluar dari ruang BP dengan sangat tergesa-gesa. Diikuti oleh Rico di belakangnya.
"Sayang, jangan emosi. Kita harus tetep pake kepala dingin. Ini bukan masalah orang dewasa. Ini masalah mereka para remaja. Kita nggak boleh masuk ke lingkaran mereka," ucap Rico sambil berjalan mengikuti Davina.
"Mas, bisa ngomong begitu di saat kita nggak tahu di mana keberadaan Hannah? Mas tahu nggak perasaanku? Mas tahu nggak!" bentak Davina.