Davina menatap wajah Rico yang sudah penuh dengan air mata. Terlihat jelas penyesalan Rico yang teramat dalam karena sudah salah mengambil langkah di masa lalunya.
"Mas jangan nangis," ucap Davina lirih. Semarah apa pun, Davina tak akan sanggup melihat suaminya menangis.
Davina segera mendekap Rico dengan erat. Ia tak tega melihat tetesan air mata itu jatuh di pipi Rico.
"Maafin, Mas. Maafin, Mas. Mas akan lakukan apa pun untuk menebus kesalahan Mas sama kamu. Please, jangan tinggalin, Mas."
Davina tak bisa menahan diri untuk tak menangis mendengar tangis suaminya yang pecah karena begitu takut kehilangan dirinya.
"Mas Rico jangan nangis," rengek Davina.
Keduanya berpelukan dia atas ranjang rumah sakit. Mereka terlalu kalut dengan masalah yang terjadi.
Kesalahan Rico memang fatal. Amat fatal. Namun, hal seperti ini tak seharusnya merusak rumah tangga harmonis yang sudah selama ini terjaga.
"Aku enggak mungkin ninggalin, Mas," ucap Davina.