Ali jangan begini! Ali!" Alma begitu panik karena anaknya terlihat seperti kehilangan kewarasannya.
"Aku benci Ibu! Aku benci Ibu!" pekik Ali masih sambil menggedor-gedorkan kepalanya ke tembok.
"Sudah, Nak. Sudah! Jangan begini! Kamu sudah dewasa. Kamu nggak boleh seperti ini!"
Ali menghentikan aksinya. Terlihat kepalanya sedikit berdarah. Sang ibu tentu saja sangat khawatir dengan keadaan anaknya ini.
"Aku mau cerai," ucap Ali.
Alma terperangah mendengar keputusan putranya.
"Tidak, Ali. Kamu tidak boleh bercerai!"
"Laipula aku selingkuh dengan wanita lain. Dan Namira tahu," ucap Ali dengan sengaja.
"Apa?" Alma semakin tak percaya dengan apa yang putranya bicarakan. "Kamu selingkuh, Ali? Apa salah Namira sama kamu?"
"Apa salah Davina sama Ibu?" balas Ali.
PLAK!
Alma menampar wajah Ali dengan sangat keras.
"Jangan sebut nama itu lagi. Dia adalah aib keluarga kita!" bentak Alma.