"Sabar? Bapak bisa ngomong begitu. Memangnya anak bapak yang hamil?" bentak Alma.
"Lalu saya harus bagaimana? Apa yang harus saya lakukan? Anak saya sekarang pergi entah kemana. Saya sendiri juga sedang mencarinya. Makanya, Ibu. Lain kali kalau punya anak perempuan itu dijaga!" ucap Tante Anya yang mulai tak sabar dengan ucapan Alma.
Tak ada siapa pun yang menginginkan hal semacam ini terjadi. Om Doni dan Tante Anya juga tak mau seperti ini. Jika mereka bisa mengulang waktu. Mereka akan lebih hati-hati lagi menjaga putranya.
Namun, semua sudah terjadi. Saling menyalahkan tak akan menyelesaikan apa pun.
"Saya masih menunggu itikad baik kalian berdua. Jangan limpahkan kesalahan kepada anak saya saja. Saya mendidiknya dengan baik! Saya tak pernah mendidik anak saya untuk melakukan pergaulan bebas seperti ini!" ucap Alma.