"Tapi kog rasanya gimana, ya?" ucap Rico seakan masih tak lega mendengar alasan sang istri.
Ia menatap wajah Davina yang posisinya ada tepat di bawahnya.
"Kenapa Mas lebih suka kalau kamu cemburu?" gumam Rico.
"Buat apa aku cemburu? Bukan hal baru kalau Mas Rico punya segudang teman perempuan. Asal Mas jujur, aku akan percaya," ucap Davina.
Rico mengecup kening sang istri. Namun pikirannya seakan menafsirkan lain dari ucapan Davina. Dalam pikirannya, Rico percaya bahwa ketidak cemburuan Davina kepadanya bukan karena Davina percaya, tapi karena memang sang istri tak memiliki perasaan lebih padanya.
"Kamu sayang kan sama Mas?" tanya Rico kepada Davina.
"Pertanyaan macam apa ini? Kalau aku enggak sayang sama Mas, aku enggak akan nungguin Mas di penjara begitu! Mana dituduh bunuh orang. Mana Mas tidur sama perempuan lain!"
Rico tersenyum lega. Meskipun jika Davina mengatakan hal itu hanya untuk menghibur Rico.
"Iya, Mas tahu. Jangan cemberut gitu dong."