Di sela-sela kegelisahan Rico karena kondisi perusahaannya yang berubah seratus delapan puluh derajat karena kasus pembunuhan yang menimpa Cindy. Ia dan keluarga kecilnya pun tetap pindah ke Jakarta.
"Hannah, bantuin Mama, dong, Sayang. Ini pindahin barang bawaan Mama!" ucap Davina yang sibuk memindahkan barang ke rumah baru mereka di Jakarta.
Sayangnya sang putri tak mengindahkan ucapan ibunya. Gadis itu sebenarnya tidak mau pindah ke Jakarta. Namun, Davina dan Rico tak mengijinkan ia tinggal terpisah dengan kedua orang tuannya.
"Sayang," panggil Davina kepada anak semata yang duduk di sofa cemberut. Sembari memainkan ponselnya.
"Hannah capek, Ma," sahut anak itu. Terlihat jelas kalau Hannah masih tak bisa menerima kepindahan mereka ke Jakarta.
Davina lantas duduk di samping putrinya lalu membelai kepala Hannah.
"Sayang, kamu masih kesel? Mama sama Ayah bukanya enggak sayang sama Hannah, tapi Hannah harus ngerti. Kita enggak bisa terus di Semarang," ucap Davina.