Setelah Riko dibawa pergi oleh polisi, Davina pun segera pergi ke rumah Om Doni bersama sopir.
"Pak cepetan, Pak. Cepetan," ucap Davina kepada sopirnya karena ia begitu panik.
"Iya, Bu, iya. Ibu tenang dulu. Saya pasti mengantarkan Ibu ke tempat Pak Doni," ucap si sopir.
Meskipun diminta tenang tetap saja Davina merasa gelisah. Air matanya tak pernah berhenti keluar sejak sang suami dibawa pergi oleh beberapa anggota polisi tadi.
Tak berapa lama mereka sudah sampai di depan rumah om Doni. Devina pun segera keluar dari mobil dengan sangat terburu-buru, dan segera masuk mencari Tante Anya.
"Tante, Tante Anya," panggil Davina.
Davina terlihat sekali kebingungan karena tak ada orang yang menyahut panggilannya. Ia pun segera naik ke lantai dua tempat di mana kamar Tante Anya berada.
Namun ia tak juga bisa menemukan tante hanya di sana. "Hah, di mana Tante," ucap Davina dengan sangat frustrasi.