Namira begitu tertekan saat Ali memaksanya untuk berhubungan. Padahal ia tak ingin dengan cara seperti ini.
"Mas, aku di atas, Mas," pinta Namira di sela-sela saat Ali sedang menusuknya dari belakang.
"Enggak usah!" ucap Ali yang sudah dilanda birahi yang luar biasa. Baginya menyalurkan hasrat saja sudah cukup. Ia tak mau terlalu banyak gaya dan segera menyelesaikan aktivitas mereka.
Naura sekuat tenaga berbalik. Ia lantas mendekap tubuh Ali dan mereka saling bertatapan.
"Ngapain kamu?" ucap Ali yang tak mengerti akan maksud sang istri.
Naura menggenggam tangan Ali dan menuntunnya untuk memeluk pinggul Namira. Masih dengan menatap wajah sang suami.
"Namira! Aku mau cepetan!" ucap Ali.
"Mas, dirasain, Mas. Jangan buru-buru," ucap Namira.