Wajah Davina sudah tak karuan memerah. Ia begitu tersentuh oleh perlakuan Rico. Entah mengapa sentuhan Rico begitu romantis baginya. Padahal, Davina sadar betul perasaannya kepada Rico tak begitu besar.
"Boleh masuk?" tanya Rico.
"Masuk kemana?" tanya Davina tak mengerti.
"Ali enggak pernah begini?" tanya Rico.
Davina menggelengkan kepalanya. "Dia langsung aja," ucap Davina.
"Enggak nikmat dong?"
"Nikmat, Cuma takut," ucap Davina sambil menahan diri. Sepertinya remasan tangan Rico semakin menjadi-jadi saja.
"Loe belum siap? Kalau belum siap main tangan aja," ucap Rico.
"Main tangan?"
Rico menyusupkan tangannya ke balik celana sang istri.Mata Davina langsung terbelalak dan ia mencengkeram kuat pundak Rico.
"Main tangan, gue akan puasin loe," ucap Rico.
Davina tak mengerti apa maksud ucapan Rico. Ia hanya merasa geli yang luar biasa saat tangan Rico menyusup masuk ke daerah intimnya.
"Geli, Mas .... "
"Geli ini namanya nikmat, Sayang," ucap Rico.