Davina menangis tersedu-sedu di depan ruang UGD. Ia merasa sangat bersalah karena begitu ceroboh.
"Sudah-sudah. Jangan nangis," ucap Ati sang ibu berusaha menenangkan Davina.
"Ini gara-gara aku, Bu. Kalau saja aku lebih hati-hati," ucap Davina.
Rico yang jugalah ada diantara mereka pun terlihat ikut cemas. Bagaimanapun ia yang telah mengajak makan di restoran seafood.
Tak lama dokter keluar. Davina dan Ati pun segera menemuinya.
"Anak saya bagaimana, Dok?" tanya Davina dengan raut sedih.
"Pasien saat ini sedang tidur. Dan masih membutuhkan waktu untuk pemulihan. Untung saja segera dibawa ke rumah sakit. Sesak napasnya lumayan para. Jadi sebaiknya sekarang dirawat dulu di rumah sakit beberapa hari yang melihat bagaimana perkembangannya," ucap dokter.
Davina lega mendengar ucapan dokter. Meskipun tak bisa dikatakan lega juga karena putrinya harus dirawat di rumah sakit.
"Udah, kamu urus administrasinya. Biar Ibu nanti yang menemani pindah kamar," ucap Ati.