Pagi-pagi sekali Rico sudah mandi dan memaksa pakaian rapi. Menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya.
"Mau kemana loe?" tanya Rachel yang tiduran di kamar Rico.
"Mau tahu aja. Leo kenapa nggak mau tidur sendiri sih? Aneh tahu tidur sama loe," ucap Rico sambil berkaca di cermin.
"Ah, loe. Dulu juga loe juga tidur di ketek gue. Gaya-gayaan banget enggak mau tidur sama gue."
"Lah, loe udah gedhe kepala tiga. Masa tidur sendiri enggak berani sama. Gue butuh privasi!"
"Apa? Loe main sendiri ya?" goda Rachel.
"Apaan sih?" Rico tak suka saat kakaknya terlalu blak-blakan seperti itu.
"Eleh, cowok mah dimana aja sama. Pasti pernah gitu."
"Eh, gue ini masih polos. Sepolos kertas putih."
"Polos pala loe! Mana mungkin loe polos?"
Rico hanya terkekeh mendengar ucapan kakaknya. Memang, mana mungkin ada yang percaya kalau Rico polos.
"Gue ikut, ya?"
"Kagak!" Rico dengan tegas melarang Rachel untuk mengikutinya.
"Lah, gue bisa boring di sini," ucap Rachel.