Karena masalah gosip ini, Pak Erwin pun memutuskan untuk memanggil Davina ke kantornya. Ia sudah tak tahan dengan bisik-bisik yang selalu terdengar di telinganya.
TOK! TOK! TOK!
Pintu ruangan Pak Erwin diketuk dari luar.
"Masuk," ucap Pak Erwin.
Pintu ruangan dibuka dari luar. Terlihat Davina masuk dengan sungkan dan takut-takut.
"Duduk dini, Vin," ucap Pak Erwin.
"Iya, Pak," jawab Davina sambil mengikuti perintah dari bosnya itu.
"Kamu tahu kenapa saya panggil ke sini?" tanya Pak Erwin.
"Enggak, Pak Erwin," ucap Davina.
Davina sedikit mengangkat wajahnya melihat ke arah Pak Erwin. Ia tak mengerti saat Rico kecelakaan beberapa waktu yang lalu, Pak Erwin sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Padahal Rico berada di rumahnya saat pemulihan.
Meskipun Davina mengerti, tidak semua ayah menyayangi anaknya. Namun, ia tak menyangka Pak Erwin yang di luar terlihat berwibawa ternyata tidak ada bedanya dengan Dirman, ayahnya.