Davina hanya diam. Gadis itu sama sekali tak mengelak. Rico menggenggam erat kedua tangan Davina. Ia lantas mengusap lembut kepala Davina.
"Gue paham," ucap Rico.
"Mas, maafin aku. Ini enggak mudah buat aku. Aku bukannya enggak menghargai perasaan Mas Rico. Mas Rico baik sama aku dan aku juga .... "
"Kita coba. Kalau kita enggak coba, enggak akan ada yang tahu," ucap Rico.
"Aku juga belum ingin menikah. Aku ... aku takut, Mas Rico akan seperti Ali dia ... dia .... " Davina menangis. Entah mengapa dia menangis.
"Sst, kenapa malah nangis." Rico kembali memeluk Davina. Ia tak mau membuat Davina. "Lupain, lupain aaj tentang gue. Gue enggak mau loe nangis," ucap Rico.
"Maafin aku, Mas. Maaf," ucap Davina dalam tangisnya.
"Udah, udah. Jangan nangis please. Gue enggak mau loe nangis," ucap Rico.
Davina menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Rico. Ia tak sendiri tak tahu kenapa bisa begini.
***