Setelah beberapa jam, orangtua Rico pun pulang dari apartemen Rico. Sementara Davina masih tak percaya kalau ia diminta untuk menikah dengan Rico.
Dalam pikirannya, tak pernah sekalipun terbesit untuk menikah. Apalagi dengan Rico.
Ia cukup tahu diri saja. Ia memiliki anak. Lagipula, ia tak ingin membohongi diri sendiri. Ia masih sangat mencintai Ali.
Karena terlalu memikirkan hal itu, Davina sampai tak beranjak dari sofa. Dan ia tertidur di sana hingga pagi.
****
Pagi-pagi buta, Rico keluar dari kamar karena ingin ke kamar mandi. Matang masih sayu dan terlihat masih sangat mengantuk.
"Ini kenapa lampunya enggak dimatiin, sih?" gumamnya.
Rico segera ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah selesai menuntaskan hajatnya, Rico segera keluar.
Ia berjalan menuju saklar lampu, hendak mematikannya. Namun, ia terkejut karena melihat Davina duduk sofa dengan mata terpejam.
"Astaga! Dia ketiduran di sin" gumam Rico.
Ia segera menghampirinya Davina dan membangunkannya.