"Brengsek loe! Berani loe sama gue?" pekik Rico.
"Rico!" Hardik Pak Erwin.
Davina yang tak mengerti akan situasi yang terjadi pun yang bisa diam dalam kebingungan.
"Saya akan ambilkan. Saya ambilkan minumannya," ucap Davina.
"Enggak usah! Loe bukan karyawan dia. Loe karyawan gue. Lie harus patuh sama gue," sahut Rico.
"Mas Erwin," rengek Widya kepada Rico.
"Brengsek!" Rico segera berdiri dan mengajak Davina keluar dari ruangan ayahnya.
"Rico kita belum selesai bicara!" seru Pak Erwin.
"Kalau papa butuh Rico. Papa ke ruangan Rico. Rico ngga mau lihat muka perempuan ini!"
"Anak sialan. Kurang ajar banget sama orangtua!" pekik Widya.
"Loe bukan orangtua gue. Dan gue nggak harus hormat sama orangtua yang berkhianat. Mereka tak pantas dihormati! Rico libur hari ini!"
Rico menarik tangan Davina dan mereka segera keluar dari tempat itu.
"Mas Rico?" Davina terlihat kebingungan karena Rico membawanya keluar dengan ekspresi amat marah.