Bu Lidya tak menggubris amarah Widya. Wanita itu tetap saja fokus berkebun.
"Kamu dengar tidak aku ngomong apa!" pekik Widya.
Bu Lidya menghela napas, lalu menatap ke arah wanita itu.
"Kamus sudah tahu apa jawabanku. Aku tak akan pernah menandatangani surat ijin menikah lagi Mas Erwin. Mas Erwin sendiri juga enggak pernah meminta ijin. Jadi, ya enggak akan," ucap Bu Lidya santai.
"Kenapa kamu begini! Bagaimana dengan status anakku kalau aku tidak menikah resmi dengan Mas Erwin!"
"Itu bukan urusanku. Kamu sendiri yang sudah bermain api! Kamu juga yang harus menanggung akibatnya. Aku sudah peringatkan kamu sejak kalian baru memulai hubungan, tapi kamu malah mengabaikannya. Ya, sekarang terserah kamu saja," ucap Bu Lidya sambil berjalan masuk ke rumah.
Widya tampak panas. Wanita itu tak terima diabaikan begitu saja. Ia merasa ia punya hak untuk meminta pernikahan resmi dari Pak Erwin karena ia sudah memiliki anak darinya.
****