Farah mengernyitkan keningnya. Ia menatap heran ke arah gadis itu.
"Temen sekolah?" gumam Farah.
"Iya, nanti gue transfer. Tenang aja," ucap Rico.
Davina melirik ke arah mereka berdua. Sepertinya ia mengganggu pasangan ini.
"Emh, Mas Rico. Aku tunggu di luar aja gimana, kalau kalian mau ngomong?" ucap Davina.
"Eh, eh, enggak ada! Loe di sini aja. Ilang nanti gue yang pusing. Loe di sini. Entar kalau nasi Padangnya udah dateng loe makan dulu. Udah gue bayar." Rico segera meraih tangan Farah dan mengajaknya keluar.
"Loe bawa dia masuk apartemen loe? Bukannya loe enggak suka ada orang asing masuk?" ucap Farah.
"Dia temen gue," ucap Rico sambil berjalan bersama.
Sampai di bawah, mereka masuk ke dalam mobil. Farah menatap ke arah kekasihnya itu.
"Loe enggak ada apa-apa sama cewek tadi, kan?" tanya Farah dengan nada curiga.
"Lah, loe gila apa? Loe enggak liat dia kayak apa? Mana mungkin selera gue begitu," sahut Rico dengan nada kesal.