Meski ragu, Davina pun keluar dari mobil. Dengan perlahan dan amat hati-hati, ia menggendong Hannah yang sudah terlelap. Sementara Tante Anya dengan lembut membangunkan Arya.
"Arya, ayo bangun. Katanya mau ketemu Mas Rico?" ucap Tante Anya.
Sejenak Davina tersadar, iya benar. Bukankah ini rumah Rico? Dia akan bertemu dengan Rico. Pertemuan mereka beberapa hari lalu sungguh ambigu. Rico meninggalkan uang sepuluh juta padanya. Dan uang itu sama sekali tak digunakan oleh Davina.
"Ayo masuk!" ucap Om Doni.
Seorang wanita paruh baya menghampiri Om Doni.
"Pak Doni, sini saya bawakan tasnya," ucap perempuan itu.
"Enggak usah Mbok Asih. Itu aja bantuin gadis itu." ucap Om Doni. "Bantuin tunjukkin ke kamar. Kasian anaknya."
Wanita yang dipanggil Mbok Asih itu menatap heran ke arah Davina. Ia tak merasa kenal dengan gadis itu.
"Kenapa malah bengong sih, Mbok? Itu kasihan anaknya." Tante Anya yang juga berjalan masuk pun mengingatkan Mbok Asih.