Mendengar ucapan sang putri, tentu saja membuat Davina terkejut. Sesuatu yang terkuak di dalam memori mentalnya bangkit seketika.
"Titip Hannah, Bu," ucap Davina sembari menyerahkan Davina kepada Ati.
"Lho, kamu mau kemana?" tanya Ati.
"Ibu diem aja di sini!" Davina segera keluar dari rumah dengan perasaan yang benar-benar marah setelah mendengar ucapan anaknya.
"Vina! Davina!" panggil ibunya. Ia takut anaknya akan membuat gara-gara dengan tetangganya.
Dan benar saja. Davina memang menuju ke rumah tetangganya yang biasa disapa Mbak Ninik. Biang gosip di kampungnya.
"Mbak Nik!" panggil Davina kepada wanita yang seumuran dengan kakak pertamanya itu.
"Kenapa, Vin?" tanya Mbak Ninik tanpa dosa.
"Ngomong apa sama anakku?" ucap Davina dengan kemarahan yang tak bisa ditahan lagi.
"Ngomong apa? Aku enggak ngomong apa-apa," jawab Mbak Ninik.
"Engga usah sok nggak ngerti! Anakku sampai nangis itu. Dia bilang kalau kamu ngatain dia anak haram!" pekik Davina.