Mobil yang dikendarai oleh Om Doni masuk ke sebuah kawasan perumahan elit di daerah Mijen. Davina terkejut, ternyata tempat tinggal Rico tak jauh dari kecamatan tempat ia tinggal.
"Mas Rico tinggal di Mijen, toh?" gumam Davina.
"Yap," jawab Rico.
Hanya itu saja ucapan yang terlontar dari bibir Davina. Selebihnya ia kembali diam merenungi ucapan Alma yang begitu kejam padanya.
Tak lama kemudian, mereka sudah berhenti saja di sebuah rumah yang sangat bagus meskipun bukan rumah yang sangat mewah. Sudah memiliki rumah di kawasan elite ini saja sudah menunjukkan strata sosialnya.
"Ayo turun," ucap Om Doni sambil melepaskan sabuk pengamannya.
Ia meninggalkan Rico dan Davina berdua di dalam mobil. Davina lantas menoleh ke arah Rico. Namun hanya sekejap saja ia bisa menatap temannya itu.
"Kenapa?" tanya Rico.
Davina menggelengkan kepalanya. Ia tak bisa bercerita kepada Rico. Masalah ia dengan keluarga Ali tak mungkin ia sebarkan kemana-mana.