Mas Rico apaan, sih? Aku nya benar-benar lho." Davina sungguh tak suka dengan jawaban Rico yang tentu saja membuat syok.
"Lah, aku jawab udah bener, deh?" ungkap Rico dengan nada tak bersalah.
Davina melirik ke sana ke mari. Ia takut akan ada yang mendengar ucapan Rico.
"Aku punya tante di rumah. aku harus bisa nyenengin dia. Mikir apa kamu?" balas Rico.
"Mikir apa? Mas Rico yang ngomongnya keterlaluan. Ngapain ngomong kayak begitu?"
"Aku ngomong apa?"
"Ya, itu tadi. Meesin tente-tente," jawab Davina dengan bibir tak mau terbuka.
"Ouh, aku bilang begitu toh?"
Davina melirik sinis ke arah Rico. Sepertinya Rico memang sengaja untuk iseng kepada Davina.
"Muka jelek, malah makin jelek cemberut gitu. kayak bebek tau nggak?" Rico mencoba memberikan reaksi terhadap sikap Davina padanya.
"Bodo amat!" sahut Davina.
Rico terkekeh melihat ekspresi Davina. Baginya Davina begitu lucu saat marah.
"Mas Rico nyebelin!" gerutu Davina.
"Loh, kenapa jadi aku yang nyebelin?"