Chereads / Scandalous Kingdom / Chapter 13 - Rahasia Di Antara Kita

Chapter 13 - Rahasia Di Antara Kita

Adam sendiri juga langsung segera membuka dokumen yang diberikan sang ratu pada dirinya karena ia menatap Camila yang masih berdiam diri. Saat pria itu mulai mengeluarkan kertas-kertas dari dalam sana, sang ratu baru lah menjawab, "Itu adalah hasil dari usaha ibu selama sekitar dua tahun terakhir. Sejak kematian ayah dan saudaramu itu, posisi monarki menjadi sangat goyah dan rentan, kau pasti bisa merasakannya juga. Bahkan status kita sebagai bagian dari keluarga bangsawan sedang ikut dipertanyakan."

Camila menambahkan, "Terlalu banyak kelompok yang ingin melihat kita jatuh, seperti kondisi monarki pada mayoritas negara di eropa yang pada akhirnya kalah oleh kekuatan demokrasi. Status kita yang rapuh seperti ini membuat banyak pihak ingin melengser kekuatan dari mahkota itu sendiri dan menggantinya dengan hal yang mereka anggap paling benar, tapi nyatanya sama saja."

"Benarkah apa yang aku baca ini ibu?" tanya sang pangeran yang tampak jauh tenggelam pada berkas yang tengah ia baca.

"Ya, tentu saja. Usaha ibu itu sudah masuk pada tahap finalisasi. Karena negara ini kehilangan raja dan putra mahkota di saat yang bersamaan, membuat orang-orang di lembaga pemerintahan mulai mempertanyakan mengenai siapa yang akan melanjutkan posisi penerimaan gelar mahkota yang menjadi ciri khas kebanggaan kita tersebut. Dengan disahkannya dokumen ini, maka membuat posisi kita sebagai keluarga bangsawan yang utama akan tetap bertahan. Dan dirimu akan otomatis menjadi pewaris sah sebagai seorang Putra Mahkota menggantikan saudaramu itu," balas ratu dengan jelas.

Mendengar penjelasan sang ibunda membuat Adam menjadi sangat bersemangat. Dirinya kini bahkan tak bisa terus berhenti tersenyum. Hal yang diinginkan sejak kecil itu akan benar-benar menjadi miliknya. Pangeran Adam akan mendapatkan kesempatan untuk menunjukan potensial dirinya secara maksimal tanpa harus tergantung lagi pada bayang-bayang sang kakak.

Ia takkan di pandang sebelah mata lagi seperti sebelumnya. Akan tetapi dengan disahkannya dirinya sebagai seorang Putra Mahkota, maka kelak dia akan mendapatkan anugrah untuk menjadi pemimpin sah di negara ini. Satu hal utama yang terlintas dikepalanya yakni bagaimana dirinya harus kembali mengambil kepercayaan dari seluruh elemen masyarakat.

Pangeran Adam tentu saja sadar bahwa walau dua tahun telah terlewati, orang-orang di luar sana masih saja mempertanyakan kepimpinan ibunya dan eksistensi dari keluarga bangsawan miliknya. Menggulingkan peran mereka sepertinya menjadi cita-cita setiap orang saat ini. Tentu saja Adam tak boleh membiarkan hal itu sampai terjadi.

"Satu hal yang ibu minta darimu, yakni kau harus mulai memperhatikan semua langkahmu dengan seksama sekarang. Pastikan ini juga masih menjadi rahasia di antara kita. Ibu tak ingin ada halangan yang dapat mengacau nantinya," tegas sang ratu.

"Baiklah, aku akan mulai dengan lebih hati-hati sekarang," kata sang pangeran dengan santai tapi tentu saja dengan siakp serius.

"Bagus, mari kita jaga semuanya, guncangan yang ada sekarang pasti akan mereda setelah masa pemilihan umum berakhir," sebut sang ratu.

"Iya, aku juga berharap bahwa ibu dapat bersikap tegar selama masa seperti ini berlangsung," balas Adam yang memang juga merasa khawatir.

Keduanya tak tahu bahwa ternyata saat ini para kritikus monarki itu sedang bekerja keras untuk melancarkan serangan berikutnya, begitu pun yang terjadi dengan kelompok partai politik, mengingat sekarang adalah musim pemilihan umum. Para jurnalis juga mulai menuliskan beberapa artikel mengenai keluarga bangsawan tersebut. Fokus utama mereka kali ini, selain Putri Shaerbeek yang sekarang sedang seliweran di istana, yakni Pangeran Adam, calon putra mahkota negeri ini.

Kehadiran dirinya bersama seorang aktivis muda yang bernama Anna Braveheart pada sebuah restoran siang itu tentu saja telah di rekam oleh banyak pasang kamera ponsel. Dengan banyaknya saksi yang juga menyaksikan secara langsung, maka tak mungkin untuk menangkis serangan media yang berikutnya, dan tampak semakin mudah bagi mereka untuk terus menggoreng kepercayaan dan simpati masyarakat.

Para penulis yang ternama itu tentu saja takkan melewatkan kesempatan dan peluang yang ada untuk menuliskan sesuatu mengenai keluarga yang tengah menduduki singgah sana monarki saat ini. Namun tentu saja hal itu bukanlah sebuah isu yang penting dan takkan membuat para orang yang berdarah biru itu menjadi gentar. Terutama mereka yang memang sudah sering menghadapi permasalahan serupa sewaktu pangeran mahkota dan raja masih hidup.

Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah bagaimana cara mereka menyikap segalanya? Aksi apa yang akan di ambil oleh kerajaan mengenai hal panas itu yang akan segera tersebar dalam hitungan menit mungkin detik. Sekarang tentu saja lebih muda bagi kelompok eksternal memanfaatkan segalanya untuk terus mengompori semua orang untuk berpindah sisi.

***

Sebelum beranjak pergi, sang ratu juga tak lupa memberitahukan pada Pangeran Adam Veliz tentang niat dari kedatangan Putri Shaerbeek di kerajaan mereka. Mantan calon ratu tersebut tiba-tiba ingin tergabung dalam beberapa proyek khusus yang sedang dilakukan oleh sang ratu mengenai Pangeran Edward, mantan dari calon suaminya.

Putri Shaerbeek mengatakan kepada Camila bahwa ia ingin melakukan satu hal terakhir, dalam mewujudkan keinginan calon suaminya yang belum sempat terjadi itu. Hal tersebut tentu saja membuat Camila memiliki beberapa pertanyaan miliknya sendiri, yang tentu tak harus diutarakan secara langsung.

Sang putri sudah tak terlihat untuk sementara waktu, dan saat kembali dari masa 'move on' miliknya, wanita itu langsung mengudara, kembali melebarkan sayapnya. Hanya dalam waktu yang terbilang cukup singkat, namanya kembali mekar di seluruh eropa. Dengan reputasi bagus miliknya saat ini, kenapa seorang aktivis sepertinya kembali ingin terhubung dengan semua masa lalu?

Sang ratu tentu saja memberikan lampu hijau pada Putri Alice, tanpa mempertanyakan niat dari wanita itu secara langsung. Lagipula sangat tak etis baginya jika dia malah memilih untuk menolak itikad baiknya itu. Setelah mempertimbangkan dalam waktu yang singkat, sang ratu menyadari bahwa peran dari seorang sosok yang cukup berpengaruh sepertinya, mungkin akan memberikan sentuhan postif bagi Keluarga Veliz dan tentu saja istana yang sedang berusaha Camila lindungi.

***

Akan tetapi, sang ratu tak hanya berhenti sampai di sana. Ia juga harus mengambil langkah yang cerdas untuk memastikan bahwa kembalinya wanita itu bukan akan menjadi sebagai boomerang yang akan memporak-porandakkan segala usaha miliknya.

Oleh karena itu Camila secara langsung kini juga ikut meminta putranya, Pangeran Adam untuk terlibat mengawasi gelagat dari sang putri yang tak di undang sama sekali itu. Ratu juga berpesan pada Pangeran Adam untuk menggunakan kesempatan yang keluarganya dapatkan saat ini. Karena nyatanya memang hal yang disebut oleh sebagian media adalah benar, tak mudah untuk memanfaatkan pengaruh dari para aktivis ternama seperti Anna ataupun Putri Alice Shaerbeek.

**To Be Continued**