Chereads / Ghost Hunter: The Blood and River / Chapter 34 - Identitas Terungkap

Chapter 34 - Identitas Terungkap

"Beneran nih terserah aku mau cerita apa?" Tanya Jung In memastikan

"Iya, buruan kamu cerita." Sahut Yi Xing

"Baiklah. Pertama aku mau memberi tahu kalau aku itu sepupunya Min Gi. Mamaku adalah adiknya papa kandungnya Min Gi. Mungkin sebagian ada yang tahu dan sebagian lainnya tidak. Nah cerita ini dimulai saat Min Gi menginap dirumahku saat dia kabur dari rumahnya karena jadi sasaran kemarahan orang tuanya. Awalnya aku juga manusia normal seperti kalian. Aku tidak bisa melihat apapun dan merasakan apapun yang berhubungan dengan makhluk halus. Tapi semuanya berubah saat umurku 7 tahun." Cerita Jung In

"Aku ingat itu malam dimana Min Gi menginap dirumahku saat orang tuanya bertengkar dan dia dipukuli. Malam itu, aku sama Jimin sedang tidur. Tapi saat jam 2 dini hari terbangun karena mendengar ada suara seseorang yang memanggil namaku. Aku langsung bangun terus mencari sumber suara itu. Semakin aku berjalan kehalaman belakang, aku semakin jelas mendengar dia memanggil namaku." Lanjutnya

"Dia memanggilku seperti ini Jung In...Jeon Jung In....kemarilah... dia terus mengucapkan kalimat itu berulang-ulang. Saat aku sampai dihalaman belakang, aku melihat ada seorang perempuan berdiri membelakangiku. Aku berhenti tepat dibelakang perempuan itu. Dia membalikkan tubuhnya dan tersenyum kearahku. Tangannya terulur buat menyentuh pipiku lalu mengelusnya. Aku ikutan tersenyum melihat wanita di depanku sedang tersenyum. Dia bilang kalau mulai sekarang aku akan terus melihat dia." Lanjutnya lagi

"Waktu itu aku bingung apa maksud wanita itu, tapi wanita itu malah menutup mataku. Saat aku sadar jika tangan wanita itu sudah tidak menutupi mataku lagi, aku membuka mata dan wanita itu sudah tidak ada. Mulai dari situlah aku bisa melihat hantu. Awalnya aku takut, tapi lama-kelamaan aku akhirnya terbiasanya dan tidak takut lagi." Jung In Mengakhiri Ceritanya

Mereka semua hanya terdiam dan melotot horor saat Jung In cerita. Suasana yang sudah mencekam terasa lebih mencekam saat Jung In cerita apalagi dia sampai hafal suara wanita yang memanggil namanya dan parahnya lagi dia bisa niruin suara wanita itu yang membuat mereka tambah merinding.

"Apa waktu itu kamu sadar saat dia memanggil namamu?" Tanya Baek Ho penasaran

"Aku sepenuhnya sadar waktu dia memanggil namaku. Karena waktu itu aku tidak tahu dia hantu, jadiny aku deketin aja tanpa rasa takut." Jawab Jung In

"Apa kamu juga tahu kalau yang memanggilmu itu bukan manusia tapi hantu?" Tanya Yoon Jae

"Aku tidak tahu waktu itu. Aku pikir dia itu tetangga sebelah rumahku. Dulu aku tidak tahu apa itu hantu. Ya, kalian ngertilah pemikiran anak kecil seperti apa. Nah aku sadarnya saat umurku 11 tahun. Aku baru sadar kalau selama ini aku bicara dan berteman sama hantu. Aku mau berhenti tapi aku sudah nyaman berteman dengan mereka. Jadinya aku biasa aja." Jawab Jung In

"Jadi setelah malam pertemuanmu dengan wanita itu terus kamu bisa liat hantu dan awalnya kamu kira hantu yang menjadi temanmu itu manusia biasa?" Tanya In Seok

"Betul sekali. Awalnya aku juga bingung kenapa tiba-tiba mereka menjauhiku bahkan menyebutku gila terus ada juga yang takut juga berteman denganku. Tapi akhirnya sekarang aku mengerti kenapa mereka seperti itu." Jawab Jung In

"Aku aja takut saat Jung In pertama kali mulai bicara sendiri. Aku kira awalnya dia gila tapi setelah dijelasin aku malahan takut jika deket dia. Tapi lama-kelamaan aku jadi terbiasa, karena Jung In selalu ngenalin teman hantunya. Yah walaupun aku tidak bisa melihat mereka." Sahut Min Gi

"Kalau kamu, Baek? Sama seperti Jung In?" Tanya Yoon Jae

"Tidak. Aku sama seperti Richard. Aku bisa lihat hantu karena nurun dari papaku. Kalau kamu, Yoon?" Tanya Baek Ho

"Aku juga sama. Tapi aku nurun dari nenekku." Sahut Yoon Jae

"Terus maksudnya Jung In itu dibuka mata batinnya sama hantu perempuan itu apa gimana?" Tanya In Seok tidak mengerti

"Bisa jadi sih. Saat wanita itu menutup mata Jung In, mungkin saat itulah dia membuka mata batinnya. Makanya Jung In yang awalnya tidak bisa melihat jadi bisa melihat." Sahut Tae Oh

"Tapikan dia meliha bisa hantu perempuan yang memanggil namanya dan itu berarti dia sudah bisa melihat." Sahut Yi Xing bingung

"Aku tidak tahu kalau itu. Mungkin saja waktu itu dia hanya ingin nunjukkin dirinya sama aku. Lalu seperti yang Tae Oh katakan, saat dia menutup mataku dia mulai membuka mata batinku." Sahut Jung In yang juga bingung sampe sekarang kenapa hal itu bisa terjadi padanya

Jung In...Jeon Jung In...

Jung In...Jung In-ah...

Tepat setelah 1 menit kemudian mereka mendengar sebuah suara yang membuat mereka merinding. Mata mereka semua langsung melotot horor saat mendengar suara panggilan perempuan itu. Bulu kuduk mereka langsung berdiri saat mendengar suara seperti dalam cerita Jung In.

Jung In...Jeon Jung In...kemarilah...

Mereka semua makin merinding saat mendengar suara itu lagi.

"Kabur cepetan!" Teriak mereka serentak lalu dengan cepat Jun Myeon melajukan mobilnya membelah jalanan yang sangat sepi dan menerobos hujan yang lebat

"Jam 2 dini hari." Celetuk Tae Oh melihat jam yang melingkar ditangannya

"Kok sama seperti dicerita Jung In, yah?" Sahut Jin Gu yang mulai merasa merinding

Jun Myeon terus melajukan mobilnya tanpa arah saat mendengar teriakan teman-temannya untuknya terus melajukan mobiln tanpa berhenti. Sampai mereka semakin jauh dan suara itu tidak terdengar lagi. Sekarang mereka benar-benar tersesat lebih jauh dan sinyal ponsel mereka benar-benar hilang. Mereka benar-benar tidak bisa mengenali dimana mereka sekarang. Mobil yang dilajukan Jun Myeon juga berhenti saat sadar kalau dia melajukan mobilnya tertalu jauh.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Jun Myeon

Mereka semua hanya menghembuskan nafas lalu menggelengkan kepala. Mereka benar-benar tidak tahu sekarang mereka harus apa dan mereka juga bingung mereka ada dimana.

Suara tawa mulai terdengar dari dalam botol yang mereka bawa.

"Kalian tidak akan pernah bisa kembali dan kalian semua akan mati."

Mereka melotot saat mendengar suara itu. Sekarang mereka benar-benar takut kalau mereka benar-benar tidak bisa kembali.

"Kita tunggu pagi aja. Kalau kita terus melajukan mobil malam-malam begini yang ada kita makin tersesat. Nanti aja kita pikirin lagi bagimana caranya kita keluar dari sini." Sahut Joon Oh

"Joon Oh benar, kita mendingan di dalam mobil ini aja dulu. Duduk diam sambil lanjutin yang belum bercerita agar kita bisa mengenal satu sama lain dan kehidupan masa lalu mereka." Usul Jin Gu

"Setuju. Sekarang giliran Baek Ho yang cerita." Sahut In Seok

Mereka melanjutkan cerita yang sempat tertunda karena kejadian horor yang mereka alami sampai suasana yang tadinya sepi dan mencekam berubah menjadi cair dan di dalam mobil itu penuh dengan suara tawa mereka yang belum tidur ketika ada yang bercerita mengenai hal-hal yang konyol yang pernah mereka alamin sewaktu kecil.

Mereka hanya berharap kalau besok pagi mereka bisa tahu dimana mereka berada dan bisa menemukan jalan pulang. Mereka tidak mau mengambil resiko jika memilih terus melajukan mobilnya lalu tersesat lebih jauh lagi.

Sepanjang malam mereka habiskan untuk bercerita. Baik cerita yang menyedihkan maupun hal-hal konyol yang dulu mereka alami. Mereka tetap terjaga sepanjang malam. Tidak ada yang tidur kecuali Hyuna, lima junior mereka juga Richard. Malam yang panjang dan menakutkan telah berhasil mereka lalui.

Kini pagi telah menjelang.

Matahari mulai menyinari seluruh tempat yang ada di bumi.

Hyuna dan yang lainnya juga sudah bangun dari tidurnya. Mereka ikut keluar saat melihat yang lainnya juga keluar.

"Aku tahu hutan ini. Ini adalah salah satu hutan terbesar dan terluas di sini. Teman-temanku bilang, sangat sulit menemukan jalan keluar dari hutan ini." Ucap Richard

"Aku tahu. Makanya sekarang kita lagi memikirkan bagaimana caranya untuk menemukan jalan keluar dari hutan ini." Sahut Chan Bin

"Teman-temanku pernah bilang, ada satu cara untuk menemukan jalan keluar." Sahut Richard

"Bagaimana caranya?" Tanya In Seok

"Katanya, di pinggir jalan di tanam beberapa bunga lily putih. Dulu teman-temanku pernah melewati hutan ini dan kesulitan mencari jalan keluar, mereka hanya mengikuti bunga lily putih yang di tanam di pinggir jalan dan bunga lily putih itu akan menunjukkan jalan keluar." Jawab Richard

"Kalau begitu ayo kita jalan dan lihat apakah ada bunga lily putih atau tidak." Sahut Joon Oh

"Sebaiknya kalian tidur saja. Kalian sudah menjaga kami sepanjang malam. Jadi sebaiknya kalian pergi tidur. Biar aku yang menyetir dan menemukan jalan kembali untuk kita." Sahut Richard

"Kamu yakin?" Tanya Chan Bin

"Iya. Lagi pula ini semua salahku. Maaf." Sesal Richard

"Kamu tidak salah. Jadi tidak perlu minta maaf." Sahut Jin Gu sambil menepuk pundak Richard

"Tapi ini semua terjadi gara-gara aku. Kalian semua tersesat untuk menyelamatkanku." Lirihnya

"Kamu jangan merasa bersalah begitu. Kita semua teman. Dan teman itu harus saling tolong-menolong." Sahut Joon Oh

Richard langsung tersenyum. "Ayo kita masuk mobil." Ucap Richard

Mereka mulai memasuki mobil. Sebagian ada yang tidur, sebagian lainnya tidak. Richard terus menyetir dengan arahan Hyuna. Setiap kali perempuan itu melihat bunga lily putih, dia akan memberitahu Richard.

Richard terus melajukan mobilnya hingga dia melihat sebuah jalan raya. Mereka langsung tersenyum karena telah berhasil keluar dari hutan yang luas itu. Richard melajukan mobil menuju rumahnya.

"Malam tadi aku mendengar mereka semua saling bercerita." Ucap Beom Gi

"Kamu kan tidur? Bagaimana kamu bisa mendengar?" Tanya Andrew

"Kalian kan tahu kalau aku tidak bisa tidur kalau ada suara. Jadi aku hanya menutup mata dan mendengarkan cerita mereka." Sahut Beom Gi

"Aku juga sama seperti Beom Gi. Cerita yang paling menyentuh dan membuatku ingin menangis itu ceritanya kak Min Gi dan cerita yang paling konyol itu ceritanya kak Jin Gu." Sahut Daniel

"Iya, benar. Aku rasanya pengen ketawa ketika giliran kak Jin Gu yang bercerita tentang masa kecilnya." Ucap Beom Gi

"Gila sih kak Jin Gu polos banget waktu dulu." Sahut Daniel

"Polos nyerempet bego itu mah." Ucap Beom Gi pelan sambil tertawa mengingat cerita Jin Gu malam tadi dan Daniel juga ikut tertawa

Malam tadi mereka berusaha untuk tidak ikut tertawa ketika mendengar cerita Jin Gu.

"Terus cerita terhoror yang pernah aku denger itu ceritanya kak Jung In." Sahut Beom Gi

"Bener banget. Aku jadinya ikut merinding sendiri mendengar kak Jung In cerita." Sahut Daniel

"Horor gimana maksud kalian?" Tanya Hyuna

"Malam tadi saat kak Jung In selesai bercerita, mereka mengalami hal yang sama seperti cerita kak Jung In. Itulah yang membuat kita tersesat sejauh ini. Karena kak Jun Myeon melajukan mobilnya untuk menghindari suara itu." Sahut Daniel

"Suara apa?" Tanya Hyun Gi

"Suara yang memanggil-manggil nama kak Jung In. kak Jung In bilang, kalau suara itu pernah dia dengar saat kecil dan malam itu kak Jung In mendengar suara itu lagi, yang lainnya juga mendengar suara itu. maka dari itu kak Jun Myeon menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh." Sahut Daniel

"Sungguh mengerikan." Sahut Andrew yang kini merasa merinding

"Oh iya, cerita kak Yoon Jae juga tidak kalah seram dari kak Jung In." Sahut Daniel

"Yoon Jae cerita apa?" Tanya Hyuna penasaran

"Kak Yoon Jae cerita tentang masa kecilnya yang melihat sesuatu persis sama seperti mimpinya. Setelah kak Yoon Jae selesai cerita, suara tangisan anak kecil dari cerita kak Yoon Jae benar-benar terdengar." Sahut Beom Gi

"Aku tidak menyangka mereka bakal mengalami kejadian seram begitu. Hantu-hantu yang ikut mendengar mereka bercerita seperti mengabulkan apa yang telah diceritakan oleh Yoon Jae, dan Jung In." Sahut Richard

"Kalau kak Baek Ho bagaimana? Apa saat kak Baek Ho cerita tidak ada kejadian horor? Bukannya kak Baek Ho punya idera keenam?" Tanya Hyun Gi

"Kak Baek Ho cerita yang lain. Kak Baek Ho menceritakan pengalaman waktu kecilnya yang konyol. Jadi tidak ada kejadian apapun saat kak Baek Ho cerita." Sahut Daniel

Tidak terasa kini mereka sudah tiba di rumah keluarga Park. Mereka yang tadinya tidur, kini sudah terbangun. Mereka memasuki rumah Chan Bin dan Richard dan langsung memasuki kamar Richard.

Setibanya mereka di sana, mereka membuka kantong hitam untuk membungkus botol yang berisi bayangan hitam itu lalu mengeluarkannya.

"Siapa namamu yang sebenarnya?" Tanya Jung In

Tidak ada jawaban dari bayangan hitam itu.

"Aku tanya sekali lagi. Siapa namamu?" Tanya Jung In lagi

Lagi-lagi bayangan hitam itu hanya diam.

"Kenapa kamu menggunakan tubuh Richard untuk membunuh?" Tanya Yoon Jae mengganti pertanyaan yang diajukan oleh Jung In

"Karena itu perintah kakakku." Sahutnya

"Kenapa kamu harus nurutin perintah kakakmu?" Tanya Yoon Jae

"Karena aku sayang sama kakakku. Dia satu-satunya keluargaku." Sahutnya

"Sejak kapan kamu berubah jadi arwah jahat begini?" Tanya Jung In

"Sejak aku bertemu dengan kakakku lagi dan tinggal bersamanya." Sahutnya

"Jadi sebelumnya kamu bukan arwah jahat?" Tanya Baek Ho

Bayangan hitam itu hanya diam. Dia tidak menjawab pertanyaan Baek Ho.

"Diam berarti iya. Artinya kuncinya ada di komandan polisi Han itu sendiri. Jika dia bisa melepaskan dendamnya, maka bayangan hitam ini akan berubah kewujud asal dia menjadi hantu." Sahut Yoon Jae

"Kalau kalian mau menyelamatkan nama-nama yang sudah kalian lihat dalam berkas itu hanya ada satu caranya. Kalian harus bisa membuat pemilik sekolah menutup Kyunghee School. Kalian harus menutupnya kurang lebih selama dua tahun. Setelah dalam waktu dua tahun, sekolah Kyunghee boleh dibuka lagi." Ucap bayangan hitam itu

"Emang apa yang terjadi selama dua tahun itu?" Tanya Beom Gi

"Nenek dan kakekku sejak lama minta kakak buat tinggal di Amerika. Tapi kakakku menolak karena dendamnya di sini belum tuntas. Aku pernah dengar kalau kakek memaksa kakak buat segera pindah dan tinggal bersama mereka. Jika pemilik sekolah Kyunghee menutup sekolah, kakakku akan segera pindah. Untuk memastikan kakakku tidak akan kembali lagi, sekolah itu harus tutup kurang lebih selama dua tahun." Sahutnya

"Kenapa kamu menyarankan ide ini ke kita?" Tanya Jung In

"Karena aku hanya ingin membebaskan kakakku dari dendamnya. Hanya dengan menutup sekolah itu sementara bisa membuat kakakku pergi dan melepaskan dendamnya. Setidaknya jika kakakku tinggal di Amerika, dia akan lebih sibuk mengurus perusahaan kakek. Dia tidak akan lagi memikirkan dendamnya." Jawabnya

"Bisa perlihatkan wujud aslimu sebelum kamu berubah menjadi bayangan hitam gini?" Tanya Yoon Jae

Bayangan hitam itu merubah dirinya menjadi sesosok anak kecil dengan baju kaos warna putih dan celana jeans selutut warna biru. Wajah anak kecil itu sangat kotor dan baju yang dikenanakannya sangat kucel. Rambut anak kecil itu juga berantakan. Bayangan hitam itu hanya bisa merubah dirinya ke sosok semula selama 1 menit lalu kembali lagi menjadi bayangan hitam besar dengan mata merah.

"Terimakasih telah menunjukkan wujud aslimu." Ucap Yoon Jae

"Kamu belum menjawab pertanyaanku, siapa namamu?" Tanya Jung In

"Han Tae Kyung." Jawabnya

Mereka tersenyum dan kini mereka bisa percaya dengan bayangan hitam itu.

"Oh iya, terus apa maksud kamu membuat warna air hujan berubah menjadi warna merah darah?" Tanya Beom Gi

"Itu hanya sebagai peringatan dan ancaman buat pihak sekolah. Darah yang aku gunakan untuk mewarnai air hujan itu berasal dari darah para korban yang sudah terbunuh. Maka dari itu bukan hanya warna airnya saja yang berubah tapi juga ada aroma amis darah yang tercium." Jawabnya

"Apa kamu melakukan itu setiap bulannya?" Tanya Jung In

"Tidak. Hanya satu tahun sekali." Jawabnya

"Berapa hari biasanya kamu melakukan itu?" Tanya In Seok

"Kalau hujan turun dua kali berturut-turut maka selama dua hari itu pula aku melakukannya begitu juga jika hujan turun tiga hari berturut-turut. Tapi jika hanya sekali, maka sekali saja aku melakukan hujan darah itu." Jawabnya

Mereka hanya menganggukkan kepala. Sekarang mereka mengerti alasan dibalik hujan darah yang pernah mereka lihat beberapa hari yang lalu.

"Jadi apa inti dari pembicaraan kalian tadi?" Tanya Dae Hyun bingung

"Intinya dia menyarankan untuk sekolah Kyunghee harus tutup sementara. Paling lama sekitar dua tahun. Hal itu dilakukan untuk melepaskan dendam komandan polisi Han terhadap sekolah Kyunghee. Hanya dengan cara itulah nama-nama murid yang kita lihat dalam berkas itu bisa selamat." Jawab Yoon Jae

"Kalau begitu kita harus menemui pemilik sekolah Kyunghee untuk membicarakan penutupan sekolah Kyunghee untuk sementara." Sahut Joon OH

"Itu sangat sulit dan kabarnya pemilik sekolah Kyunghee yang sekarang tidak percaya dengan adanya makhluk halus." Sahut Kyung Ji

"Tapi kita harus mencoba dulu lalu membicarakannya baik-baik." Sahut Tae Oh

"Oh iya katanya komandan polisi Han juga kabarnya tidak percaya dengan adanya hantu tapi dia sendiri yang memerintahkan hantu buat merasuki tubuh manusia lalu membunuh. Kenapa komandan polisi Han bicara seperti itu?" Tanya Beom Gi

"Itu karena menutupi perbuatan kakak gue. Dia mengatakan itu agar tidak ada yang mencurigainya." Sahutnya

"Begitu rupanya. Dia benar-benar pandai dalam menutupi sesuatu." Sahut Jin Gu

"Seperti kata pepatah, sebaik apapun menutupi bangkai maka akan keciuman juga. Sebaik apapun menutupi sesuatu pasti nanti akan ketahuan juga." Sahut Joon Oh

"Untuk membuka sesuatu yang dia tutupi itu kita harus mengungkapnya terlebih dahulu." Sahut In Seok

"Karena kalian sudah terlibat, jadi sebaiknya kalian juga ikut bantuin kita." Ucap Joon Oh

"Kenapa begitu?" Protes Se Joon

"Kita tidak menerima penolakkan. Kalian harus ikut kami untuk meyakinkan pemilik sekolah untuk menutup Kyunghee School. Setelah sekolah berhasil di tutup kita ungkap semua yang kita ketahui pada komandan polisi Han." Sahut Joon Oh

"Baiklah." Pasrah sembilan teman-temannya

Kini mereka telah berhasil mengungkap sebuah alasan dibalik pembunuhan murid kelas 3A setiap bulannya. Fakta yang mereka ketahui sangatlah mengejutkan. Awalnya mereka tidak akan mengira bisa mengungkap sejauh ini. Mereka juga tidak mengira kalau komandan polisi Han ada dibalik pembunuhan yang terjadi di kelas 3A. Mereka juga telah berhasil mengetahui alasan hujan darah yang terjadi beberapa hari yang lalu disekolah mereka.

Kini mereka sedang berusaha untuk membuat komandan polisi Han menghentikan dendamnya pada sekolah itu yang tidak berujung. Mereka akan menemui pemilik sekolah Kyunghee untuk membicarakan hal ini baik-baik. Kalau perlu mereka akan meminta pemilik sekolah Kyunghee meminta maaf kepada komandan polisi Han atas apa yang telah dilakukan pemilik sebelumnya pada keluarga Han. Setidaknya dengan melakukan itu, dendam komandan polisi Han bisa terhapuskan.

bersambung...