"Apa yang kau lakukan?" Laura memaki laki-laki yang menyekap Siti.
Gadis itu sudah tidak bernafas lagi. Tubuhnya membiru dengan keadaan polos. Dari sela-sela pangkal paha, merembes cairan kental berwarna putih kemerahan.
"Semalam aku mabuk dan … seperti yang kau lihat," jawab laki-laki itu dengan kondisi setengah mabuk. Ia masih merasa pusing.
"Kau …. Apa kau tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik, hah?! Bagaimana aku bisa mengancam Tari kalau dia mati?"
"Maaf. Lalu, harus kita apakan mayat gadis itu?"
"Ambil peralatan kosmetik milikku di mobil!" perintah Laura dengan panik.
Ia merias wajah Siti agar tidak terlihat pucat. Setelah itu, ia memakaikan baju, dan mendudukkan mayat itu di kursi kembali. Mengambil beberapa foto, lalu memerintahkan laki-laki itu untuk membuang mayat gadis itu di luar kota.
***
Tok! Tok!
"Masuk!"