William kembali ke rumah dengan rasa kecewa. Sudah meninggalkan istri demi menemui Firman, tapi laki-laki itu hanya ingin ditemani minum. Firman sangat terpukul atas kegagalan pertamanya.
Laki-laki yang dulu tidak pernah mabuk, malam ini dia ingin ditemani sampai mabuk. William tidak bisa minum banyak karena Pram tidak datang. Tidak ada yang akan mengantar mereka pulang jika mereka sama-sama mabuk.
"Hah …." William duduk di ruang tamu tanpa menyalakan lampu. Ia merenung di kegelapan, memijat keningnya yang terasa berdenyut nyeri. Apa yang harus ia katakan pada istrinya jika bertanya tentang Siti?
Klik!
"Kenapa kamu di sini, Mas? Gelap-gelapan lagi," Mentari turun dari kamarnya karena mendengar suara mobil masuk garasi.
"Belum tidur?"
"Sudah. Aku terbangun karena ingin ke kamar kecil. Kamu belum jawab pertanyaanku," ucap Mentari sambil menghempaskan diri di samping William. Ia merebahkan kepalanya di bahu laki-laki itu.